Bio / Wiki | |
---|---|
Nama asli | Siddhartha dhar |
Nama panggilan | Jihadi John Baru |
Profesi | Teroris, Penulis |
Statistik Fisik & Lainnya | |
Tinggi (perkiraan) | dalam sentimeter - 173 cm dalam meter - 1,73 m dalam inci kaki - 5 '8 ' |
Berat (perkiraan) | dalam kilogram - 70 kg dalam pound - 154 lbs |
Warna mata | Hitam |
Warna rambut | Hitam |
Kehidupan pribadi | |
Tanggal lahir | Tahun 1984 |
Usia (seperti pada 2018) | 34 Tahun |
Tempat Lahir | London, Inggris |
Kebangsaan | Inggris |
Kampung halaman | London, Inggris |
Keluarga | Ayah - Nama Tidak Diketahui Ibu - Nama Tidak Diketahui Saudara - Tidak diketahui Saudara - Konika Dhar |
Agama | Islam (pindah dari Hindu) |
Etnis | Indian |
Hobi | Penulisan |
Girls, Affairs, dan Lainnya | |
Status pernikahan | Menikah |
Istri / Pasangan | Nama Tidak Diketahui |
Anak-anak | 1 anak laki-laki, dan 3 anak lagi |
Beberapa Fakta Yang Kurang Diketahui Tentang Abu Rumaysah
- Abu lahir dalam keluarga Hindu Bengali kelas menengah.
- Setelah bertemu dengan istrinya yang Muslim, dia cenderung ke Islam. Segera setelah itu, dia masuk Islam dan mengubah namanya dari 'Siddhartha Dhar' menjadi 'Abu Rumaysah al-Britani', yang berarti 'Bapak Rumaysah.'
- Setelah mualaf, ia menjadi anggota aktif jaringan al-Muhajiroun, sebuah kelompok yang dilarang di Inggris. Untuk menemukan pengikut baru untuk bergabung dengan al-Muhajiroun, dia biasa mencari di luar masjid pada hari Jumat sore, dan memposting video secara online.
- Ketika dia di Inggris, dia dulu tinggal di Walthamstow di London timur, di mana dia adalah seorang salesman untuk perusahaan kastil goyang.
- Pada 2014, dia pindah ke Suriah setelah melewati jaminan polisi di Inggris.
- Setelah bergabung dengan ISIS di Suriah, ia menjadi komandan senior setelah menggantikan Mohammed Emwazi a.k.a. Jihadi John, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak.
- Di Suriah, dia melakukan eksekusi sandera barat dalam propaganda ISIS.
- Pada 2015, dia menulis buku berjudul 'A Brief Guide to Islamic State', panduan perjalanan ke Suriah.
- Pada Januari 2018, AS menyatakannya sebagai teroris global dan menjatuhkan sanksi padanya.